Mari bersama membangun Indonesia dengan menjadikan sub-sektor perikanan budidaya sebagai pengggerak ekonomi lokal dan nasional,...



Thursday, July 29, 2010

GUBERNUR NTT BAHAS DAMPAK TUMPAHAN MINYAK

SUMBER : POS KUPANG, 24 JULI 2010

Gubernur NTT, Drs. Frans Lebu Raya,melakukan pertemuan khusus dengan staf ahli Presiden RI, Jumat (23/7/2010) malam di Kupang, untuk menyampaikan perkiraan kerugian akibat pencemaran Laut Timor. “Pencemaran itu terjadi menyusul tumpahan minyak mentah dari kilang Montara milik Australia pada Agustus 2009” Gubernur akan menyampaikan taksiran kerugian yang dihitung pemerintah propinsi kepada staf Ahli Presiden yang khusus dikirim ke Kupang, untuk melakukan pertemuan dengan Pemprop NTT. Hanya saja Gubernur belum menyebutkan nilai kerugian yang diderita, baik kerugian dengan biota laut dan terumbu karang mulai dari perairan Laut Timor hingga Laut Sawu, atau kerugian yang diderita para nelayan yang menyandarkan hidupnya dari berbagai aktivitas di laut.

Taksiran kerugian yang disampaikan Gubernur diakuinya akan disandingkan dengan penghitungan yang dilakukan pemerintah pusat untuk mendapatkan perkiraan yang nantinya disampaikan kepada pemerintah Australia. Masyarakat NTT paling dirugikan oleh pencemaran Laut Timor akibat ledakan pipa kilang minyak milik perusahaan Australia, Montara yang kemudian menumpahkan minyak mentah ke perairan laut Timor dan terbawa arus hingga ke Laut Sawu, adalah TTS, Kabupaten Kupang, Kota Kupang, Rote Ndao dan Sabu Raijua.

Bupati Rote Ndao, Lens Haning, beberapa saat setelah tumpahan minyak mentah mencemari perairan Laut Timor hingga Laut Sawu, tangkapan para nelayan berkurang dan rumput laut yag dikembangkan warga setempat mati (kompas com)

No comments:

Post a Comment